Inspirasi Islam dari lapangan Hijau (Mo Salah)
Mohamed Salah saat ini menjadi sosok fenomenal dalam warna warni sepak bola liga Inggris. Pria berkebangsaan Mesir itu menjadi mesin gol klub legendaris Liverpool, dimana dalam musim kompetisi 2017/2018, telah mengemas 29 gol, menempatkan dirinya sebagai top skorer sementara, cukup jauh meninggalkan Harry Kane (Tottenham Hotspur) di posisi kedua, dengan selisih 5 gol. Jumlah gol ini juga menjadi yang terbanyak di antara top skorer di liga eropa lainnya.
Bukan hanya dikenal dengan gol-golnya, Mo Salah (julukan yang diberikan oleh fans nya) juga dikenal dengan sujud syukurnya. Setiap dia mencetak gol, selalu dilanjutkan dengan sujud syukur yang langsung dilakukannya lapangan hijau. Aksinya ini terkadang diikuti oleh Sadio
Mane, rekan setimnya, asal Senegal. Sujud syukur ini membuat keduanya terlihat makin kompak sesama penyerang.
Dalam kesempatan ini, saya ingin memperkenalkan sujud syukur yang dilakukan oleh Mo Salah dan juga Sadio Mane, agar penikmat bola lebih mengetahui apa dan mengapa dilakukannya sujud ini.\
Ia tidak hanya menjadi pesepakbola kesohor sejagat raya, tapi juga menjadi inspirasi di tengah keterpurukan ekonomi dan politik di Mesir dan Timur-Tengah.
Mohamed Salah adalah oase harapan di tengah kekecewaan dan kemarahan karena transisi demokrasi mengalami kemunduran, bahkan kegagalan. Hampir di setiap pertokoan dan rumah-rumah memasang gambar sosok Salah. Mungkin di benak kaum muda milenial dan orangtua mereka sudah putus harapan pada politik. Mereka ingin anak-anaknya di kemudian hari menjadi bintang olahraga yang mendunia seperti Mohamed Salah.
Media-media mainstream dan terkemuka di Timur-Tengah, seperti al-Jazeera, al-Sharq al-Awsath, al-Hayat, al-Quds al-'Araby, al-Ahram, al-Mashr al-Youm hampir tidak pernah absen memuji kepiawaian Mohamed Salah dalam menguasai lini depan lapangan hijau, hingga mencetak gol-gol indah.
Ia sosok orang Mesir yang lahir dan besar di perkampungan sederhana, Nagrig di wilayah bagian barat Mesir yang dikenal dengan Gharbiya. Salah meraih prestasi menjulang seperti sekarang ini tidaklah mudah. Ia harus melalui lika-liku kehidupan yang penuh perjuangan dan optimisme.
Kebiasaan Mohamed Salah yang tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang adalah mengkhatamkan al-Quran. Sebelum bertanding ia terlihat membaca al-Quran. Salah juga selalu datang ke masjid untuk melaksanakan salat. Karenanya, para Liverpuldian jika ingin berjumpa Salah dan mengabadikan foto dengan Salah cukup datang ke masjid. Jika pulang kampung, Salah tidak pernah absen menunaikan salat di masjid.
Mohamed Salah memulai kariernya di klub yang terbilang medioker di Mesir, El Mokawloon el-Arab, bukan klub besar seperti al-Ahly dan Zamalek. Lalu, ia mencoba keberuntungan bermain di Basel, Swiss, hingga akhirnya setelah menjadi pemain terbaik dalam Liga Swiss ia dilirik oleh klub-klub besar Eropa, seperti AS Roma, Fiorentina, Chelsea, dan terakhir berlabuh di Liverpool.
Salah juga pernah mewakili Mesir dalam Piala Dunia FIFA U-20 pada 2011 dan Olimpiade 2012. Pada 2012, ia menjadi pemain muda terbaik Afrika. Pada 2017, Salah jadi sosok penting karena berhasil membawa kembali Mesir ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia. Penalti ke gawang Ghana menjadi pesta besar yang dirayakan di setiap sudut kota. Akhirnya mereka bisa menonton punggawa tim nasional Fir'aun bertanding di Rusia setelah absen lama sekali.
Maka dari itu, pada 2017 lalu, Mohamed Salah dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika. Ia adalah sosok pemain Mesir kedua setelah Mahmood Khatib yang mendapat gelar yang sama pada 1983. Mahmood Khatib juga legenda Mesir karena mengantarkan tim nasional Mesir ke Piala Dunia pada 1990. Tapi bedanya, Khatib tidak pernah bermain di Liga Eropa.
Ternyata di balik sosok agamis yang dimiliki pemain berkebangsaan Mesir tersebut, ada wanita yang selalu setia menemani perjalanan karier Salah sebagai seorang pemain sepakbola.
Ya, sosok wanita bernama Magi Salah memang jarang atau bahkan hampir tidak pernah muncul di layar kaca. Perempuan cantik berhijab ini adalah istri Salah. Dengan dandanan sederhana dan muka khas timur tengah, Magi selalu mendampingi dan mendukung pekerjaan sang suami di atas lapangan.
Sebagaimana diketahui, Salah dan Magi menikah pada 2013. Mereka telah merajut bahtera rumah tangga sebelum karier Salah meroket seperti saat ini. Dari hasil perkawinannya, Magi dan Salah dikarunia seorang anak perempuan bernama Makka.
nak pertama Salah lahir pada Oktober 2014 di RS Chelsea yang terletak di barat daya London. Saat itu sang sang ayah masih berseragam Chelsea dan belum menemukan keemasannya bersama AS Roma. Nama Makka kabarnya diambil dari nama kota di Arab Saudi, Mekkah yang merupakan tempat suci bagi umat Islam.
Sosok Magi sendiri memang jarang tertangkap kamera wartawan, pasalnya ia terlihat hanya beberapa kali mendampingi suaminya saat pertandingan.
Meski demikian, Magi diklaim memiliki sifat soleha dan rendah hati sama seperti Salah. Banyak yang mengklaim, kegemilangan yang berhasil diraih Salah ketika membela Liverpool pada 2018 adalah berkat sosok Magi yang selalu mendukungnya.
Terbukti saat ini Salah sukses menjadi pencetak gol terbanyak Liga Inggris dengan 31 gol yang berhasil disarangkannya sejauh musim 2018. Ia berhasil mengalahkan penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane di posisi kedua dengan 27 gol dan Sergio Aguero dari Manchester City dengan 21 gol.
Tidak ada komentar