Music

SELAMAT HARI PAHLAWAN | TAK ADA PAHLAWAN TANPA PERJUANGAN (Mengenal Soso TGH. M. Faidi Muqaddam)


Oleh : Ust. M. Faidul Akbar S.s., M.Ag.
“Hidup Ini gila tanpa perjuangan dan perjuangan itu gila kecuali karena Allah.”
            Begitulah moto seorang sosok yang menghabiskan hidupnya untuk berjuang di jalan Allah. Seorang yang pada detik-detik terakhir hidupnya pun masih berkubang dengan lumpur perjuangan tanpa memikirkan penyakit yang dideritanya. Beliau adalah Al-marhum wa Al- Magfurulah TGH. M. Faidi Muqaddam. Tokoh terkemuka di Kabupaten Sumbawa dan Pendiri Yayasan Ponpes NW Padasuka.
Ketika beliau terbaring dirumah sakit, tidak jarang para dokter mengingatkan kepada beliau untuk tidak banyak berfikir. Menurut dokter, faktor yang dominan penyebab penyakit yang dideritanya pada saat itu adalah karena terlalu banyak fikiran. Namun begitulah sosok beliau, meskipun beliau harus ditandu oleh para muridnya karena tidak bisa berjalan akibat penyakit, beliau tetap memimpin pembangunan pondok pesantrennya.
Pondok pesantren yang telah didirikannya semenjak 26 tahun yang lalu telah banyak berkiprah membangun peradaban di daerah Sumbawa khususnya di kecamatan lunuyuk. Serta telah berhasil mendidik generasi-generasi yang mampu berkiprah untuk masyarakat.
“Berjuang”, itulah kata-kunci yang selalu dipegang erat dan ditanamkan pada lubuk hati anak-anaknya dan murid-muridnya. Tak kenal lelah, siang malam beliau memberi contoh perjuangan yang sesungguhnya. Beliau bagaikan one man show (seorang yang kuat mengerjakan sesuatu dengan sendiri). Sosok yang tak pernah gentar menghadapi halangan-halangan dalam perjuangannya.
Tak hanya pembangunan mental dan karakter, beliau juga tidak jarang ikut terjun sendiri untuk membangun gedung-gedung sekolah, asrama, masjid dsb. Selain menjadi seorang pengajar, beliau juga berperan sebagai kepala tukang, arsitek bangunan, konseptor manajemen, penceramah di berbagai wilayah, serta menjadi seorang tokoh yang menjadi tempat mengadunya masyarakat ketika menghadapi masalah agama maupun sosial.
Ambisi pejuangan yang kuat serta diikat dengan teguhnya terhadap sikap menegakkan agama Allah menjadi karakter utama sosok TGH. M. Faidi Muqaddam. Meskupun letak ladang perjuangan yang berada di daerah yang sangat pelosok, jauh dari perkotaan, hampa fasilitas, tak membuat langkah kaki beliau mundur selangkahpun. Sehingga perjuangan yang berbuah manis mengangkat peradaban di daerahnya menjadi daerah yang mampu bersaing dengan daerah-daerah maju pun dapat dirasakan hari ini.
Banyak orang yang faqqih dalam agama namun tak tangguh dalam berjung, begitu pula banyak orang yang tangguh namun tak faqqih dalam agama. Namun beliau memiliki dua sisi tersebut. Selain menjadi orang faqqih terhadapat agama, juga tangguh dalam berjuang. Sehingga tak jarang orang ketika berkunjung ke pondok pesantrennya terheran-heran dengan perjuangannya. Daerah yang sungguh jauh dan pelosok namun pesantrennya begitu maju baik dari bangunan yang luas dan juga program yang berkualitas.
egitu banyak pelajaran-pelajaran perjuangan yang diajarkannya kepada generasi-generasi penerusnya. Semangat dan gigih dalam perjuangannya menjadi motivasi segenap jiwa yang telah ditinggalkannya. Kenangan-kenangan perjuangannya menjadi bukti nyata para penerus perjuangan agar jangan pernah ragu dalam berjuang. Pemikiran-pemikiran yang berkemajuan menjadi alasan para pencintanya untuk terus melanjutkan perjuangan sampai kapanpun.
Berjuang bukanlah suatu yang mudah namun itu telah menjadi fitrah. Manusia diciptakan untuk beribadah, maksudnya adalah berjuang untuk melakukan apa yang Allah perintah, begitu pula berjuang untuk menahan dan mencegah segenap larangan Allah.
Perjuangan karena Allah adalah yang sejati, karena selain DIA tiada yang haqiqi. Iman taqwa menjadi bekal yang pasti, untuk melangkah di jalan Robbul Izzati.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.